Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam
beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak
terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba
per saham. Pada bagian ini dipusatkan pada:
1.
Pengungkapan informasi yang melihat masa depan
Pengungkapan informasi yang melihat masa depan dianggap
sangat relevan dalam pasar ekuitas diseluruh dunia. Sebagai contoh, Direksi
Keempat UE menyatakan bahwa laporan tahunan harus memuat indikasi kemungkinan
perkembangan perusahaan di masa depan. Rgulasi S-K SEC mengharuskan perushaaan
untuk mengungkapkan informasi yang telah diketahui pada saat ini yang akan
berpengaruh secara material terhadap likuiditas, sumber daya modal dan hasil
operasi di masa depan. Contoh ketiga adalah Bursa Efek Tokyo TSE “meminta”
kepada manajemen perusahaan yang tercatat untuk menyediakan ramalan penjualan,
laba dan deviden dalam pengumuman pers tahunan dan semesteran yang dilakukan.
Informasi ini mencakup:
a.
Ramalan Pendapatan, Laba Rugi, Laba Rugi per Saham (EPS), pengeluaran modal,
dan pos keuangan lainnya.
b.
Informasi Prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak
terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan
proyeksi jumlah.
c.
laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan
pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manajemen. sebaliknya lebih
sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari yang paling rendah dua
perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 Perusahaan di Amerika Serikat.
Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba
dan penjualan.
2.
Pengungkapan Segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil
operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin
meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah
meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang
ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas
pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna
laporan keuangan untuk memahamin secara lebih baik bagaimana bagian-bagian
dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
3.
Laporan Arus Kas dan Arus Dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan
sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
Adopsi ketentuan laporan arus kas baru-baru ini di negara-negara seperti
Jepang, Cina mencerminkan semakin pentingnya perhatian oleh para analis dan
para pengguna laporan keuangan terhadap informasi arus kas.
4.
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung
jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok,
pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum yang memiliki perhatian
terhadap hal-hal selain kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai ekonomi.
Pelaporan tanggung jawab social mengacu pada pengukuran dan komunikasi
informasi mengenai pengaruh suatu perusahaan terhadap kesejahteraan
karyawannya, masyarakat setempat dan lingkungan. Hal ini mencerminkan
kepercayaan bahwa perusahaan berutang kepada para pihak yang berkepentingan
dalam bentuk laporan akuntansi tahunan mengenai kinerja sosial dan
lingkungannya, seperti halnya informasi keuangan yang diberikan kepada para
pemegang saham
Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi
perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permsalahan yang menjadi perhatian
terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan,
keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan
juga diminati oleh para investor karena memberikan masukan berharga mengenai
hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.
5.
Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas
prinsip akuntansi yang digunakan
Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk
mengakomodasi para pengguna laporan keuangan nondomestik.
Pengungkapan
yang dimaksud seperti:
a.
Penyajian ulang untuk kenyamanan, informasi keuangan ke dalam mata uang
nondomestik.
b.
Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut kelompok
kedua standar akuntansi.
c.
Satu set lengkap laporan keuangan yang disusn sesuai dengan kelompok kedua
Standar Akuntansi, dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip
akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set
prinsip akuntansi yang lain.
Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak menggunakan
bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga melakuak penerjemahan seluruh laporan
tahunan dari bahasa negara asala ke dalam bahasa Inggris. juga, beberapa
perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang
diterima secara lebih luas daripada standar domestik (khususnya IFRS atau GAAP
AS) atau yang sesuai dengan baik standar domestik maupun kelompok kedua prinsip
akuntansi.
PENGUNGKAPAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal
yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung
jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan
dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan.
Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan
kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan
peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin
mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis.
PENGUNGKAPAN
DAN PELAPORAN BISNIS MELALUI INTERNET
World
Wide Web semakin banyak digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana
media cetak sekarang memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha
(Extensible Business Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi
pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh
software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa
depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana
mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati manfaatnya.
PENGUNGKAPAN
LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA PASAR BERKEMBANG
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara
pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan
pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang
tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan
disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut
konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara
itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti
kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum
tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel
dan tepat waktu, bila dibandingkan denganperekonomian yang lebih maju. Namun
demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat
waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator
memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan
pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan
penegakan aturan.
Implikasi
Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan dan Para Manajer
Para pengguna laporan keuangan harusnya dapat menduga
perbedaan yang besar dalam tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan keuangan.
Meskipun para manajer dari banyak perusahaan terusmenerus sangat dipengaruhi
oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan
wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di
negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus
mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat
memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka
(ketentuan untuk mengadaopsi IFRS paling lambat tahun 2005 mengharuskan banyak
perusahaan Eropa di luar Inggris untuk meningkatkan pengungkapannya secara
substansial).
Sumber:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/akuntansi-internasional-bab-5-resume-pelaporan-dan-pengungkapan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar